Wednesday, December 22, 2021

Piala Eropa 2020 dan Penyesalan Marcus Rashford

 

Piala Eropa 2020 dan Penyesalan Marcus Rashford

Marcus Rashford secara tersirat mengungkapkan penyesalannya di Piala Eropa 2020. Tetapi perasaan ini tidak ada hubungannya dengan kegagalan penalti terakhir.


Piala Eropa 2020 memang meninggalkan cerita yang tidak menyenangkan bagi Rashford. Dia mendapat serangan rasial dari pendukung Inggris setelah gagal mengeksekusi penalti terhadap Italia.


Kegagalan terjadi pada baku penalti. Padahal Rashford dimasukkan secara khusus untuk menjadi salah satu eksekutor.


Rashford kemudian dianggap sebagai pelakunya kegagalan Inggris untuk memenangkan gelar. Meski tidak sedikit yang memberikan dukungan.

Marcus Rashford.

Meski begitu, ada hal-hal lain yang membuat Rashford suka menyesali Piala Eropa. Masalahnya adalah fakta bahwa ia harus melewatkan awal musim 2021-2022 karena ia harus menjalani operasi bahu.


Jika tidak ada di turnamen, Rashford dapat menjalani operasi pada akhir Mei. Anak berusia 23 tahun hanya akan melewatkan sedikit kecocokan di musim baru.


Tetapi karena muncul di Piala Eropa, Rashford hanya akan menjalani operasi pada akhir bulan ini. Dia dipaksa absen sampai Oktober untuk menjalani pemulihan.


Suatu hal kecil yang diblokir Rashford terkait dengan fakta bahwa ia hanya melapisi Piala Eropa. Kesempatan untuk bermain sangat minim.


"Sulit untuk menggambarkan perasaan mewakili negara Anda. Tidak ada yang akan menolak untuk bermain di turnamen seperti itu," tulis Rashford di media sosial.


"Aku berlatih dengan baik dan menemukan banyak kenyamanan di kamp Inggris setelah final Liga Eropa. Kalau dipikir-pikir, jika aku tahu aku tidak akan memainkan peran penting dalam Piala Eropa, akankah aku pergi?"


"Melihat kembali adalah hal yang luar biasa terbuka," lanjutnya.


Meski begitu, Rashford enggan menyalahkan pelatih tim nasional Inggris Gareth Southgate. Dia hanya membuat pelajaran ini.


Seperti diketahui, Rashford hampir sepanjang musim bermain dengan obat penghilang rasa sakit. Tetapi dia masih dapat merekam 36 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak kedua Manchester United.


"Jangan meragukan komitmen saya kepada klub dan tim nasional. Sulit, tetapi saya akan kembali secara fisik dan mental lebih kuat," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment